DIAGNOSA DIFUNGSI EREKSI

 

DIAGNOSA DIFUNGSI EREKSI

Diagnosis disfungsi ereksi melimpah hal yang mempengaruhi serta bisa menyebabkan penis gagal ereksi, karena itu dokter kemungkinan akan melakukan dalam beberapa tes yang berbeda bagi mendiagnosa kondisi dan memastikan penyebabnya.

Diagnosa disfungsi ereksi untuk tahu persis penyebab disfungsi

Pemeriksaan fisik dan psikis melalui sesi wawancara adalah hal mulailah yang dilakukan ketika mengunjungi dokter. Sesi ini sungguh-sungguh penting untuk mencari kabar awal menyangkut gangguan ereksi yang diderita.



Diagnosa Disfungsi Ereksi

Karena tersebut, komunikasi jujur antara pasien dan dokter sangat bernilai dalam diagnosis disfungsi ereksi, tujuannya untuk menilai fase keparahan, dan menentukan penyebabnya, apakah faktor fisik ataupun psikis. Selama wawancara dengan pasien, dokter kemungkinan menanyakan hal-hal yang bersifat persönlich dan terasa mengganggu namun anda harus menjawabnya dengan jujur untuk membantu metode diagnosa.

Berikutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai apakah gangguan ini disebabkan dengan kondisi medis tertentu.

Tes laboratorium Untuk Diagnosa Penyebab Fisik Disfungsi Ereksi

Pemeriksaan fisik dilakukan untuk tahu persis penyebab fisik disfungsi ereksi. Sebagai contoh, jika male organ tidak merespon stimulasi yang ada maka kemungkinan penyebabnya ada pada sistem syaraf. Testis kecil, kurangnya rambut pada wajah, dan payudara yang membesar menunjukkan hadirnya masalah pada hormon. Penyebab lain seperti aliran darah yang tidak lancar ataupun adanya kerusakan pada pembuluh darah juga didapatkan melalui pemeriksaan fisik pada laboratorium.

Berikut ini dalam beberapa tes laboratorium mendiagnosa penyebab disfungsi ereksi:

·         Pemeriksaan darah lengkap atau Total Blood Count (CBC). Untuk hasil pemeriksaan akan didapatkan kondisi medis yang tampaknya saja terjadi seperti low blood count, yaitu kondisi yang dikarenakan oleh rendahnya jumlah sel darah merah yang meraih menyebabkan kelelahan, yang di dalam gilirannya dapat menimbulkan disfungsi ereksi.

·         Tes fungsi hati dan ginjal. Tes-tes di sini akan menunjukkan apakah wujud masalah dengan ginjal ataupun hati yang menyebabkan disfungsi ereksi.

·         Tes lemak. Tes ini untuk mengukur kadar lipid (lemak) seperti kolesterol dalam darah Anda. Tingginya kadar lipid tertentu merupakan petunjuk terjadinya aterosklerosis, diantaranya suatu kondisi di dimana pembuluh darah mengeras, yang dapat mempengaruhi sirkulasi darah di penis.

·         Tes guna tiroid. Masalah tiroid meraih menyebabkan atau berkontribusi kepada disfungsi ereksi.

·         Tes hormon. Tujuannya untuk mengukur kadar hormon testosteron dan ataupun tingkat prolaktin untuk tahu kemungkinan adanya taazur pada hormon ini.

·         Urinalisis. Analisis urin dapat mengasihkan informasi tentang protein serta gula dalam urin. Untuk analisis terhadap urin meraih diketahui adanya zat terpilih yang berhubungan dengan penyakit diabetes atau penyakit ginjal, yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Tes diagnostik spesifik

Ereksi pagi adalah salah satu cara diagnosa disfungsi ereks. Disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan untuk mencapai serta atau mempertahankan ereksi yang cukup keras untuk melancarkan aktifitas seksual yang menggembirakan.

" Jika anda mengalami keluhan impotensi seperti diatas, untuk informasi lebih lanjut dan jelas silahkan konsultasi langsung dengan kami di klik chat " KONSULTASI DOKTER ONLINE" dibawah ini atau bisa dengan menghubungi kami secara langsung via SMS ataupun Telepon. Terima kasih. "

 


Klinik Apollo beralamatkan di Jl. Pangeran Jayakarta, Komp. Ruko 115 Blok C1-3 - Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jakarta, Indonesia.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai penyakit menular seksual (PMS) lainnya segera hubungi hotline kami di nomor 0813-1518-6262

 

Komentar

Postingan Populer